Selasa, 27 September 2016

Perbandingan Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Jurusan Kebidanan Semester IV dan Semester VI tentang Fibroadenoma Mammae (FAM) di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Tahun 2015



Perbandingan Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Jurusan Kebidanan Semester IV dan Semester VI  tentang Fibroadenoma Mammae (FAM) di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Tahun 2015

Amrawati

Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
Jl. Sultan Alauddin No.36, Gowa

Abstract
Fibroadenoma mammae is a benign tumor that often occur in the breast and breast are most benign neoplasms. In Indonesia based on data from the Global Burden of Cancer (Globocan), breast cancer is the most cancer in women includes 26 at 100,000 people.
The type of research is comparative descriptive method which aims to know Comparison Knowledge Level IV student the Department of Obstetrics  VI and VI Semesters about mammary fibroadenoma (FAM) at the State Islamic University (UIN) Alauddin Makassar in 2015 Years and implemented in health faculty Sciences at State Islamic University (UIN) Alauddin Makassar at  25 April- May 29, 2015.
From survey results revealed that knowledge of midwifery student fourth semester about fibroadenoma mammae (FAM) The most dominant is enough knowledge while knowledge of midwifery student sixth semester of breast fibroadenoma (FAM) the most dominant is enough.
From the description above, it can be concluded that half of midwifery knowledge IV and IV semesters about the FAM are in enough category but on VI semester has a greater frequency. Therefore, the student can be expected to strive to increase knowledge about breast fibroadenoma Mammae both from the internet or print media untill it can perform preventive or curative.
Keywords     : Breast fibroadenoma, comparison, benign tumors, breast.


Pendahuluan
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2030 akan terjadi lonjatan penderita kanker di Indonesia sampai tujuh kali lipat. Hal ini dikarenakan banyaknya perempuan usia reproduktif dan pola hidup yang susah beralih dari pertanian menjadi perindustrian, sehingga hal ini mengakibatkan tingginya resiko fibroadenoma mammae pada perempuan. Daerah penderita kanker terbanyak di Indonesia adalah Yogyakarta. Tingkat prevalensi tumor fibroadenoma mencapai 9,6 per 1.000 orang. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari rata-rata prevalensi nasional yaitu sebesar 4,3 per 1.000 orang (Floreska, dkk., 2013).
Di Indonesia data penyakit FAM masih belum lengkap, namun diperkirakan tiap tahun mengalami peningkatan. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas melaporkan pada periode 1993-1995 terdapat sebanyak 503 kasus fibroadenoma (47,5%) dari 1.059 kasus kelainan payudara wanita. Data dari Jakarta Breast Center, klinik di Jakarta yang mengkhususkan untuk penanganan keluhan pada payudara, menunjukkan bahwa dari 2.495 pasien yang datang pada tahun 2001 sampai 2002, ternyata 79% menderita tumor payudara jinak dan hanya 14% yang menderita kanker (Sidauruk, dkk., 2011).
Di Indonesia berdasarkan data Global burden of cancer (Globocan), kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada perempuan mencakup 26 per 100.000 orang. Hal itu sesuai dengan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), yang menyatakan dalam kurung waktu 2004-2007 kanker payudara menempati tempat pertama dari 10 jenis kanker terbanyak yang tercatat di rumah sakit, diikuti kanker leher rahim. Adapun jumlah kanker yang datang mengunjungi Yayasan Kanker Indonesia di Rumah Sakit Dharmais Jakarta tercatat sebanyak 115 orang, namun selama pertengahan tahun 2011 dimana 100 orang telah terkena tumor jinak fibroadenoma mammae dan 15 orang lainnya positif terkena kanker payudara. Hal ini dikarenakan masih rendahnya kesadaran, pengertian, dan pengetahuan masyarakat tentang kelainan-kelainan pada payudara (Floreska, dkk., 2013).
Data kelainan payudara Fibroadenoma mammae di Sulawesi Selatan khususnya Makassar masih belum lengkap. Hanya mengkategorikannya kelainan-kelainan payudara tersebut sebagai neoplasma ganas payudara dan neoplasma jinak payudara. Adapun data yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 43 kabupaten/kota rumah sakit se Sulawesi Selatan (Pemerintah dan Swasta) yang melaporkan situasi Penyakit Tidak Menular menunjukkan bahwa Neoplasma Ganas Payudara dengan 55 penderita dan kematian 4 (CFR = 2,96%) (Dinkes Sulsel, 2006).
Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSW Breast Cancer Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia 50 tahun, sedangkan prevelensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena fibroadenoma. Tumor ini cenderung muncul pada perempuan muda dengan frekuensi paling tinggi pada usia 21-25 tahun.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “Perbandingan Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Jurusan Kebidanan Semester IV dan Semester VI tentang Fibroadenoma Mammae (FAM) Di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Tahun 2015


Metode Penelitian
Jenis penelitian yang gunakan adalah metode deskriptif komparatif bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat pengetahuan mahasiswi Jurusan Kebidanan semester IV dan semester VI tentang Fibroadenoma Mammae (FAM) di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin tahun 2015.
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dengan waktu 25 April- 29 Mei 2015.
Populasi adalah keseluruhan subjek/objek suatu penelitian, adapun populasi dari mahasiswi semester IV adalah 70 orang dan mahasiswi semester VI adalah 89 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 70 orang pada semester IV dan sebanyak 70 orang pula pada semester VI.
  
  
Hasil dan Pembahasan

Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Nilai
Asuhan Kebidanan IV (PATOLOGI) Mahasiswi Jurusan
Kebidanan Semester IV dan Semester VI di
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin
Makassar

Nilai ASBID IV
Semester IV
Semester VI
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
A
67
96
36
51,4
B
3
4
34
48,5
≤C
0
0
0
0
Sumber: Data Sekunder

Berdasarkan tabel 1. di atas dapat kita simpulkan mahasiswi kebidanan semester IV Universitas Islam Negeri  (UIN) Alauddin Makassar lebih banyak yang memperoleh nilai ASBD A yaitu  67 orang (96%) dibandingkan mahasiswi kebidanan semester VI yaitu 36 orang (51,4%).

Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Perbandingan Pengetahuan Mahasiswi
Kebidanan Semester VI dan Semester VI  tentang FAM
di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin
tahun 2015

Kategori Pengetahuan
Semester IV
Semester VI
N
%
N
%
Baik
Cukup
Kurang
17
53
0
24,29
75,71
0
31
36
3
44,29
51,42
4,29
Jumlah
70
100
70
100
                        Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 2. diketahui bahwa pengetahuan mahasiswi jurusan kebidanan semester IV tentang Fibroadenoma mammae (FAM) di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin tahun 2015 yang paling dominan adalah pengetahuan cukup, yaitu sebanyak 53 responden (75,71%), dan berpengetahuan baik sebanyak 17 responden (24,29%), dan tidak ada yang  berpengetahuan kurang. Sedangkan pengetahuan mahasiswi jurusan kebidanan semester VI tentang Fibroadenoma mammae (FAM) di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin tahun 2015 yang paling dominan adalah pengetahuan cukup, yaitu sebanyak 36 responden (51,42%), dan berpengetahuan baik sebanyak 31 responden (44,29%), serta yang berpengetahuan kurang sebanyak 3 responden (4,29%).
Beberapa teori tentang pengetahuan sebagai berikut, pengetahuan manusia itu adalah hasil dari berkontaknya dua macam besaran, yaitu benda atau yang diperiksa, diselidiki, dan akhirnya diketahui (objek), dan manusia yang melakukan berbagai pemeriksaan, penyelidikan dan akhirnya mengetahui (mengenal) benda (Wardani, 2012). Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu (Floreska, dkk., 2013). Dari beberapa pengertian pengetahuan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui yang diperoleh dari persentuhan panca indera terhadap objek tertentu. Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak.
Menurut Notoatmojo (2007), pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui yang diperoleh dari bersentuhan panca indera terhadap objek tertentu. Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak yang mana dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pengalaman dan lingkungan sekitar. Ditinjau dari segi pengalaman dimana pengalaman ialah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya (Wardani, 2012). Pengalaman yang dimaksud di sini adalah pengalaman mahasiswi yang didapat ketika berada di lahan praktek dimana terdapat pasien Fibroadenoma mammae, maka kita akan mencari tahu tentang hal tersebut. Dimana pada semester VI ini diharapkan mempunyai banyak pengalaman karena frekuensi praktek klinik yang lebih dari pada yang semester IV. Karena pada semester IV belum melakukan Praktek Klinik II (PATOLOGI), sedangkan pada semester VI sudah melakukannya meskipun keduanya sudah mempelajarinya secara teori pada mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (PATOLOGI) tapi diharapkannya semester IV lebih mampu mengetahui tentang fibroadenoma ini.
Ditinjau dari segi lingkungan dimana lingkungan memiliki defenisi adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan yang berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh individu. Lingkungan dapat mempengaruhi pengetahuan mahasiswi dalam hal ini kemampuan mahasiswi untuk dapat menerima informasi dari lingkungan baik itu di lingkungan kampus maupun di luar mengenai Fibroadenoma mammae. Lingkungan yang dimaksud juga disini adalah bagaimana cara belajar mahasiswi atau kemampuan mahasiswi dalam menyerap hal-hal yang diperoleh atau diterima di kampus. Lingkungan yang berpengaruh juga disini adalah mengenai sistem belajar blok yang diterapkan pada mahasiswi kebidanan semester IV, dimana pada sistem ini pembelajaran dilaksanakan terutama terpusat pada aktivitas mahasiswa (student-centered) mulai dari belajar mandiri mendahului pembelajaran dari dosen sampai dengan pencarian ilmu secara mandiri (self acquired) baik dengan mencari kepustakaan, mengunduh dari internet, berdiskusi dengan teman, mencari narasumber sehingga dosen bukan satu-satunya sumber informasi. Mungkin saja hal-hal itulah yang mempengaruhi pengetahuan mahasiswi tentang FAM. Dalam konteks pembelajaran ini, peran dosen dititik beratkan pada fungsi fasilitasi dan tutorial. Namun sistem pembelajaran ini sangat menguras tenaga dan pikiran. Karena bukan hanya materi kuliah yang dipadatkan melainkan tugas kuliah ditingkatkan kuantitasnya.  Bagi aktivis mahasiswi, sistem blok dinilai kurang produktif karena mengurangi waktu organisasi mereka. Ketika sistem blok ini diterapkan, mahasiswi hanya fokus kuliah, sedangkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berorganisasi sangat kurang. Selain itu bisa saja ada rasa jenuh dari mahasiswi dengan hal yang sama setiap harinya (Mulyanto, 2009). Namun hal yang tidak diharapkan adalah pada semester VI terdapat responden yang termasuk dalam kategori kurang. Karena berada dalam tingkatan yang sama sedikit banyaknya saya memahami bahwa dalam proses belajar terkadang memiliki berbagai macam hambatan diantaranya karena ruangan belajar yang tidak kondusif. Sedangkan belajar adalah suatu kegiatan yang memerlukan konsentrasi tinggi. Tempat dan lingkungan belajar yang nyaman memudahkan peserta didik untuk berkonsentrasi. Dengan mempersiapkan lingkungan yang tepat, peserta didik akan mendapatkan hasil yang lebih baik dan dapat menikmati proses belajar yang peserta didik lakukan (Wardani, 2012). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa mahasiswi kebidanan semester IV mempunyai tingkat pengetahuan berpengetahuan baik sebanyak 24,29%, berpengetahuan cukup yaitu 75,71%, dan tidak ada yang berpengetahuan kurang.


Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar pada tanggal 29 Mei – 28 Mei 2015 yang bertujuan untuk membandingkan tingkat pengetahuan mahasiswi Jurusan Kebidanan Semester IV dan Semester VI tentang Fibroadenoma Mammae (FAM) di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin tahun 2015, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan mahasiswi jurusan kebidanan semester IV tentang Fibroadenoma mammae (FAM) di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin tahun 2015 yang paling dominan adalah pengetahuan cukup, yaitu sebanyak 53 responden (75,71%), dan berpengetahuan baik sebanyak 17 responden (24,29%), serta yang berpengetahuan kurang sebanyak 0 responden (0%).
2.      Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan mahasiswi jurusan kebidanan semester VI tentang Fibroadenoma mammae (FAM) di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin tahun 2015 yang paling dominan adalah pengetahuan cukup, yaitu sebanyak 36 responden (51,42%), dan berpengetahuan baik sebanyak 31 responden (44,29%), serta yang berpengetahuan kurang sebanyak 3 responden (4,29%).
3.      Dari hasil penelitian diketahui bahwa ketika membandingkan pengetahuan mahasiswi jurusan kebidanan tentang Fibroadenoma mammae (FAM) di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin tahun 2015 bahwa semester IV secara umum lebih mampu menjawab tentang  pemakaian IUD/AKDR dan hubungannya dengan fibroadenoma maammae dan yang membahas tentang USG pada payudara. Namun terdapat beberapa pertanyaan yang mana semester VI lebih mampu untuk menjawab  seperti pada pertanyaan yang membahas tentang definisi fibroadenoma mammae, tentang gambaran klinis fibroadenoma mammae, serta yang membahas tentang penyebab dari FAM.


Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti ingin memberikan saran bagi:
1.      Mahasiswi
Diharapkan mahasiswi kebidanan dapat mengupayakan peningkatan pengetahuan tentang Fibroadenoma mammae baik melalui internet, buku maupun dengan mengikuti pendidikan kesehatan, sehingga dapat mendiagnosa dan menindaklanjuti dengan melakukan kolaborasi dan ataupun rujukan pada dokter serta melakukan tindakan preventif pada individu.
2.      Instansi Pendidikan
Diharapkan instansi kampus dapat lebih meningkatkan perhatian dalam memberikan pengetahuan Fibroadenoma mammae maupun gangguan sistem reproduksi lain kepada mahasiswi tidak hanya mencakup teori-teori kebidanan dan kandungan.
3.      Peneliti lain
Diharapkan kepada peneliti lain yang ingin meneliti hal yang sama perlu untuk memperhatikan tekhnik pengambilan sampel dan pemilihan landasan teori agar informasi yang didapatkan dalam penelitian semacam ini dapat lebih akurat.


Daftar Pustaka
Al-Qur’an dan Terjemahannya. Departemen Agama RI. Depok: Qur’an Tajwid. 2011
Andrews, Gilly. Women’s Sexual, 2ndEd. Terj. Egi Komara Yudha, dkk. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita, Ed 2.Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2009
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 2006
Astutik, Reni Yuli. Payudara dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika, 2014
Dahlan, Zaini. dkk., Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid 3. Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1990
Dixon, Michael dan Robert C.F Leonard. Breast Disorders. Terj. Mila Budihardjo. Seri Kesehatan Bimbingan Dokter pada Kelainan Payudara. Jakarta: Dian Rakyat, 2002
Floreska, Amalia,  dkk. “Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Terhadap Perilaku Pencegahan Penyakit Fibroadenoma Mammae di MA Sabilul Muttaqin Trimulyo Demak”.  Semarang: Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang, 2013 http://www.jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/1242  (Diakses 16 Februari 2015)
Gant, Norman F. dan F. Gary Cunningham. Basic Gynecology and Obstetric. Terj.Brahm U. Pendit. Dasar-Dasar Ginekologi dan Obstetri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2010
Indrati, Aviarini, dan Sarifuddin Madenda. “Ekstraksi Fitur Bentuk Tumor Payudara”. Seminar Nasional Aplikasi Tehnologi Informasi, SNATI Yogyakarta, 20 Juni 2009 http://www.jurnal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1170  (Diakses 03 Maret 2015) 
Indrati, Aviarini, dkk. “Representasi Bentuk Tumor Payudara dengan Kode Rantai”. Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART Yogyakarta, 22 Juli 2009.2010 http://www.repository.gunadarma.ac.id/306   (Diakses 03 Maret 2015) 
Kahan, Scott dan John J. Raves.Master Plan.Terj. Dwi Djuantoro. Ilmu Bedah Disertai Contoh Kasus Klinik. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher, 2011 Macam-Macam Bentuk Puting.” http://www.entropycream.web.id/mengenal-anatomi-payudara/  (Diakses 03 Maret 2015)
 Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi.Jakarta: TIM, 2010
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2010
 Masruroh.  “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Bidan Untuk Mendidik Sadari Wanita Usia Subur dalam Rangka Deteksi Dini Kanker Payudara di Ex Kawedanan Kaliwungu Kabupaten Kendal”. 2007 http://www.jurnal.akbiduniska.ac.id/index.php/AKU/article/download/21/20   (Diakses 25 Februari 2015)
 Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007 
 Mulyanto, Respaty. “Managemen Pembelajaran Metode Block Practice dan Prinsip dan Terhadap Keterampilan Renang Gaya dada Siswa Kelas III Sumedang”. 2009. http://www.repository.gunadarma.ac.id/306   (Diakses 23 Agustus 2015)
Nadyah. Basic Mechanism Of Disease Mekanisme Dasar Terjadinya Penyakit. Makassar: Alauddin University Press, 2012 
Norwitz, Errol R. dan John O. Schorge.Obstetrics and Gynaecology at a Glance.Terj. Diba Artsiyanti. At a Glance Obstetri & Ginekologi Edisi Kedua.Jakarta: EMS 2008 
Notoatmodjo, Soekidjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta, 2007 
Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta, 2007
Oemiati, Ratih, dkk. “Prevalensi Tumor dan Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya di Indonesia”. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2007http://www.ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/view/56 (Diakses 03 Maret 2015) “Periksa Payudara Sendiri (SADARI).” http://www.lusa.web.id/pemeriksaan-payudara-sendiri-sadari/ (Diakses 03 Maret 2015)
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2011
Rasjidi, Imam. Deteksi Dini Pencegahan Kanker pada Wanita. Jakarta: CV Sagung Seto, 2009
Rasjidi, Imam. Epidemiologi Kanker pada Wanita. Jakarta: CV Sagung Seto, 2010 “Struktur Payudara.” http://www.lusa.web.id/anatomi-dan-fisiologi-payudara/ (Diakses 03 Maret 2015)
Supari, Siti Fadilah. .“Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan Menteri Kesehatan Republik Indonesia”. Jakarta: 2007
Romauli, Suryati dan Anna Vida Vindari. Kesehatan Reproduksi Buat Mahasiswi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika, 2009
Rukiyah, Ai Yeyen dan Lia Yulianti. Asuhan Kebidanan 4 Patologi Bagian 2. Jakarta: TIM, 2012
Shihab, Quraish. Tafsir Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an Volume 12. Jakarta: Lentera Hati, 2002
Shihab, Quraish. Tafsir Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an Volume 13. Jakarta: Lentera Hati, 2002
Shihab, Quraish. Tafsir Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an Volume 15. Jakarta: Lentera Hati, 2002
Sidauruk, Helfiana Agustina, dkk. “Karakteristik  Penderita Fibroadenoma Mammae (FAM) Rawat Inap di RS Santa Elizabeth Medan Tahun 2007-2012”. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, 2011http://www.jurnal.usu.ac.id/index.php/gkre/article/view/1202 (Diakses 14 Februari 2015)
Sirait, Anna Maria, dkk. “Hubungan Kontrasepsi Pil dengan Tumor/Kanker Payudara di Indonesia”. Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan RI 2009 http://www.indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/view/658 (Diakses 22 Februari 2015)
Siswanto, dkk. Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran. Yogyakarta: Bursa Ilmu, 2014
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2013
Syarifuddin dan Yudhia Fratidhina. Promosi Kesehatan Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media, 2009
Tamher, Sayuti dan Heryati. Patologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: TIM, 2008
Varney, Helen. dkk. Varney’s Midwifery, 4th Ed. Ana Lusiyana, dkk. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Ed. 4, Vol. 1. Jakarta: EGC, 2006
Varney, Helen. dkk. Varney’s Midwifery, 4th Ed. Ana Lusiyana, dkk. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Ed. 4, Vol. 2. Jakarta: EGC, 2007

Wardani, Hilda Kusuma. “Perbandingan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Yang Tinggal Di Daerah Kabupaten Dengan Ibu Yang Tinggal Di Daerah Perkotaan Tentang Imunisasi”. Skripsi. Makassar. Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia, 2012




Tidak ada komentar:

Posting Komentar