Jumat, 14 Oktober 2016

Hymen (Selaput Dara)



HYMEN

           Hymen (selaput dara) yaitu, sehelai selaput tipis yang melipat secara tidak sempurna. Di tengah-tengahnya terhadap satu atau leih lubang kecil-kecil. Selaput dara ini pun berbeda bentuk maupun kelenturannya antara wanita satu dan lainnya. Namun, ada beberapa variasi bentuk selaput dara yang berbeda dengan selaput dara pada umumnya, misalnya  hymen annular (selaput melingkari lubang vagina). Jenis ini yang paling umum ditemukan. Hymen kribiformis (beberapa lubang kecil dalam jumlah banyak), hymen septus (terbagi dua ruang), hymen imperforatus (tertutup sama sekali) atau bahkan ada variasi yang tidak mempunyai hymen. Besarnya lubang hymen tidak menunjukkan seseorang masih perawan atau sudah pernah berhubungan badan. Pada umumnya selaput dara akan robek ketika hubungan intim pertama kalinya. Biasanya disertai sedikit pendarahan. Pada beberapa masyarakat adat, selaput dara bukan mutlak keperawanan seseorang telah hilang, banyak faktor yang mempengaruhinya, termasuk kecelakaan fisik. Cabikan selaput dara pada orang yang melahirkan disebut carunculae myrtiformes.



 
 

Kamis, 13 Oktober 2016

ADMINISTRASI MANAJEMEN PENDIDIKAN: Identifikasi Masalah & Penanganannya



“Tugas Individu Administraasi Manajemen Pendidikan”
MENGIDENTIFIKASI MASALAH DAN PENANGANANNYA DI DESA BULOGADING KEC. BONTONOMPO KAB. GOWA
TAHUN 2016







DISUSUN OLEH:
AMRAWATI
16 3145 301 557
KELAS O




PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK
STIKES MEGA REZKY MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2016






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Berdasarkan Undang-Undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan, ditetapkan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
            Tenaga kesehatan sangat berperan untuk mewujudkan tujuan tersebut diatas. Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan yang juga turut berperan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, terutama masalah kesehatan di dalam masayarakat khususnya kesehatan ibu dan anak.
            Dalam hubungannnya dengan kegiatan didalam, kurikulum pendidikan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar memuat tentang kegiatan yang disebut Praktek Kerja Lapang (PKL) Kebidanan Komunitas.
            Praktek Kerja Lapang (PKL) Kebidanan Komunitas akan memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswi untuk dapat mencapai keterampilan dalam mengkaji, merencanakan dan melaksanakan evaluasi dan dokumentasi asuhan kebidanan, serta mengorganisasi peran serta masyarakat agar ikut terlibat dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) di masyarakat.
            Praktek Kerja Lapang (PKL) memberi kesempatan kepada mahasiswi untuk mengalami dan mempraktekkan serta mencoba secara nyata pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pada setiap tahap pendidikan disertai sikap professional.
            Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini, perlu diwujudkan suatu peran aktif masyarakat di wilayah kerja Desa Bulogading sebagai lokasi/tempat praktek, serta meningkatkan kerjasama antara mahasiswi, masyarakat dan pihak-pihak lain yang dianggap penting dalam pencapaian tujuan pekaksanaan program. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana, tenaga maupun sarana melalui pemberdayaan potensi di wilayah setempat.
            Di sini mahasiswi kebidanan harus mampu mengetahui dan mampu mengidentifikasi masalah yang ada dalam masyarakat adapun masalah yang ada dalam masyarakat Desa Bulogading ialah masih adanya ibu hamil yang belum memeriksakan kehamilannya, masih ada bayi yang belum mendapatkan imunisasi lengkap, terdapat balita yang berstatus gizi buruk dan kurang, terdapat PUS yang tidak ber KB dan kurangnya pengetahuan tentang Gangguan Sistem Reproduksi (GSR), serta terdapat beberapa masalah lingkungan yang ada dalam Desa Bulogading. Berdasarkan masakah diatas maka mahasiswi DIII Kebidanan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin yang melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) melakukan penyuluhan sehingga dapat berpartisipasi dengan tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat setempat dalam menangani masalah kesehatan tersebut.

B.     Tujuan
            Masyarakat dapat mengetahui tentang gambaran keadaan wilayah Desa Bulogading. Selain itu dalam MMD bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat agar dapat mengetahui masalah-masalah apa saja yang ada di lingkungan Bulogading, khusunya masalah yang berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan dan masalah kesehatan ibu dan anak. Selain itu, setelah dilakukannya musyawarah dengan tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat di tempat tersebut  diambil kesimpulan akan  dilakukan penyuluhan kesehatan sebagai alternatif pemecahan masalah yang diharapkan mampu mengatasi permasalah yang ada dalam masyarakat tersebut.


BAB II
ISI

A.    Tempat Pelaksanaan
               Penyuluhan dilakukan ketika datang ke posyandu. Mahasiswi juga melakukan melakukan kunjungan rumah bagi warga yang jarak rumahnya jauh dari tempat pelayanan kesehatan

B.     Waktu Pelaksanaan
            Penyuluhan dilaksanakan pada: Rabu, 28 September 2016 10:00 WITA s/d 14:00 WITA.

C.    Masalah dan Penanganannya
No
Masalah
Data Penunjang
Identifikasi Penyebab
Penanganan
1.
Masih ada ibu hamil yang belum memeriksakan kehamilannya
a. Kurangnya informasi tentang waktu pemeriksaan
b. Jarak rumah dengan tempat pelayanan kesehatan
a. Kurangnya informasi tentang waktu pemeriksaan
b. Jarak rumah dengan tempat pelayanan kesehatan pemeriksaan ibu hamil di rumahnya
a. Berikan penyuluhan tentang waktu pemeriksaan kehamilan
b. Bawa alat pemeriksaan kehamilan ke rumah ibu untuk melakukan pemeriksaan
2.
Masih ada bayi yang belum mendapatkan imunisasi lengkap
a. BCG, ada 1 bayi yang belum dapat
b. Polio, ada 1 bayi yang belum dapat dan 5 bayi belum lengkap
c. DPT, ada 3 bayi yang belum lengkap dan 3 bayi yang belum dapat
d. Hepatitis B, ada 4 bayi yang belum lengkap dan 3 bayi yang belum dapat
e. Campak, ada 9 bayi yang belum dapat
a. Kurangnya informasi
b. Faktor sosial ekonomi
c. Belum waktunya pemberian
d. Kurangnya pengetahuan tentangefek samping daripada imunisasi

a. Berikan penyuluhan tentang pemberian imunisasi dasar
b. Ingatkan jadwal pemberian imunisasi dasar
c. Bawa bayi ke tempat pelayanan kesehatan untuk di imunisasi

3.
Status gizi buruk dan kurang
Dari 55 bayi/balita, usia 1-5 tahun ada 10 bayi yang status gizinya kurang dan 2 yang status gizinya buruk
a. Status sosial dan ekonomi yang rendah
b. Faktor kesehatan bayi
c. Kurangnya informasi dan pengetahuan tentang gizi
a. Penyuluhan tentang gizi seimbang
b. Anjurkan ibu untuk memeriksakan bayi ke tempat pelayanan kesehatan 
c. Anjurkan ibu untuk rutin menimbang bayinya setiap bulan
d. Kerja sama dengan petugas kesehatan untuk pemberian taburia
4.
PUS yang tidak ber KB
Dari 66 PUS, 7 PUS yang tidak ber KB
a. Kurangnya informasi
b. Faktor sosial ekonomi
c. Dilarang keluarga
d. Kurangnya pengetahuan tentang efek samping
e. Karena ingin hamil
f.  Tidak cook dengan KB yang dipakai
a. Berikan penyuluhan tentang KB dan efeknya
b. Berikan konseling tentang macam-macam alat kontrasepsi dan manfaatnya

5.
Ketidaktahuan tentang Gangguan Sistem Reproduksi (GSR)
Dari 66 PUS, ada 46 PUS yang tidak tahu tentang GSR
a. Status pendidikan
b. Kurangnya informasi yang didapatkan dari petugas kesehatan
Berikan penyuluhan dan penjelasan tentang GSR pada saat melakukan pembinaan keluarga PUS
6.
Masalah Kesehatan Lingkungan
a. Dari 140 KK, ada 7 KK tidak memiliki jamban
b. Meminum air tidak dimasak
a. Faktor ekonomi
b. Kurangnya pengetahuan dan informasi

Berikan penyuluhan tentang pentingnya jamban, bahaya meminum air tidak dimasak dan tentang PHBS


                           Sumber:Data Primer dan Data Sekunder

D.    Evaluasi
            Setelah dilakukan penyuluhan pada Rabu, 24 September 2016 permasalahan yang ada dalam masyarakat sedikit demi sedikit mulai teratasi ibu hamil yang tidak pernah memeriksakan kehamilannya sudah memeriksakan kehamilannya karena mahasiswi DIII kebidanan UIN Alauddin yang melakukan kunjungan rumah bersama Bidan Desa. Begitupun dengan balita sudah mendapatkan imunisasi lengkap, PUS sudah ber KB, PUS sudah mengetahui tentang Gangguan Sistem Reproduksi (GSR), sudah mengetahui bahayanya meminumair yang tidak dimasak, bersedia membuat jamban sendiri, serta status gizi balita berangsur meningkat.


 
   

BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
1.      Masalah yang dihadapi oleh masyarakat di Desa Bulogading, Kec. Bontonompo, Kab. Gowa adalah masih adanya ibu hamil yang belum memeriksakan kehamilannya, masih ada bayi yang belum mendapatkan imunisasi lengkap, terdapat balita yang berstatus gizi buruk dan kurang, terdapat PUS yang tidak ber KB dan kurangnya pengetahuan tentang Gangguan Sistem Reproduksi (GSR), serta terdapat beberapa masalah lingkungan yang ada dalam Desa Bulogading.
2.      Informasi yang dicari ialah mencari data penunjang mengenai masalah yang ada. Kita dapat mengetahui masih ada ibu hamil yang belum memeriksakan kehamilannya dengan adanya informasi yang didapatkan dari warga masyarakat sehingga dilakukan kerja sama dengan bidan desa untuk melakukan kunjungan rumah, masih ada bayi yang belum mendapatkan imunisasi lengkap dan terdapat balita yang berstatus gizi kurang dan buruk dapat diketahui dari buku KIA dan dari bidan desa, diketahui adanya PUS yang belum ber KB dari bidan desa, kurangnya pengetahuan tentang Gangguan Sistem Reprodukdi (GSR) serta masalah lingkungan  seperti belum memiliki jamban sendiri dan meminum air tidak dimasak diketahui dari hasil kuisioner dan kunjungan rumah yang dilakukan oleh mahasiswi Kebidanan UIN Alauddin Makassar.
3.      Sumber informasi ini didapatkan dari tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan setempat seperti bidan, dll.
4.      Langkah yang dilakukan untuk mendapatkan informasi ialah dengan melakukan kerja sama dengan bidan dan tokoh masyarakat setempat untuk mengetahui masalah apa yang dihadapi oleh masyarakat di Desa Bulogading, selain itu mahasiswi Kebidanan UIN ALauddin Makassar melakukan pendataan dengan cara melakukan kunjungan rumah.

B.     Saran
            Diharapkan warga masyarakat lebih memeperhatikan kesehatan individu dan kesehatan lingkungan sekitar sehingga mampu meningkatkan taraf kesehatan.